WartaTubandotcom , Denpasar - Bisnis operator seluler yang cenderung "menjebak" pelanggan dengan mensyaratkan berbagai ketentuan akan terus berlanjut jika pemerintah selaku regulator tidak membuat aturan tegas yang melarang hal itu.
"Kalau tidak ada aturan tegas dari pemerintah yang melarang hal itu, saya kira ya akan tetap seperti selama ini. Operator seluler hingga beberapa tahun kedepan akan tetap menerapkan pola `ketentuan dan syarat berlaku`," kata pengamat seluler Herry Setiadi Wibowo di Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Pengamat seluler dari Surabaya yang biasa menuliskan namanya Herry SW itu menyampaikan hal tersebut dalam paparan perkembangan perangkat mobile disela acara Apresiasi Lomba Karya Tulis dan Foto HUT Ke-17 Telkomsel Bali Nusra.
Selain bergantung pada aturan yang ditetapkan regulator, katanya, pola bisnis seluler "menjebak" yang banyak dikeluhkan pelanggan itu juga bisa diperbaiki melalui kesepakatan seluruh operator di Indonesia.
"Kalau seluruh operator sepakat menerapkan pola bisnis yang lebih elegan, permasalahannya selesai. Pola `menjebak` itu terjadi akibat persaingan bisnis seluler yang begitu ketat," ujar Herry.
Menjawab pertanyaan ANTARA, disebutkan bahwa akibat bisnis seluler yang begitu ketat, ada di antaranya operator seluler yang perkembangannya tidak jelas, sulit merebut pasar pelanggan, padahal investasi yang telah ditanamkan cukup besar.
"Meski begitu, kecil kemungkinannya akan ada perusahaan seluler yang tutup. Yang lebih mungkin dilakukan adalah merger sesama operator," tambahnya pada acara yang diawali rekreasi rafting menelusuri alur sungai sejauh 11 kilometer di Tukad Ayung. (ANTARA)
Editor: Suryanto | Rangga
[AntaraNews] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
"Kalau tidak ada aturan tegas dari pemerintah yang melarang hal itu, saya kira ya akan tetap seperti selama ini. Operator seluler hingga beberapa tahun kedepan akan tetap menerapkan pola `ketentuan dan syarat berlaku`," kata pengamat seluler Herry Setiadi Wibowo di Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Pengamat seluler dari Surabaya yang biasa menuliskan namanya Herry SW itu menyampaikan hal tersebut dalam paparan perkembangan perangkat mobile disela acara Apresiasi Lomba Karya Tulis dan Foto HUT Ke-17 Telkomsel Bali Nusra.
Selain bergantung pada aturan yang ditetapkan regulator, katanya, pola bisnis seluler "menjebak" yang banyak dikeluhkan pelanggan itu juga bisa diperbaiki melalui kesepakatan seluruh operator di Indonesia.
"Kalau seluruh operator sepakat menerapkan pola bisnis yang lebih elegan, permasalahannya selesai. Pola `menjebak` itu terjadi akibat persaingan bisnis seluler yang begitu ketat," ujar Herry.
Menjawab pertanyaan ANTARA, disebutkan bahwa akibat bisnis seluler yang begitu ketat, ada di antaranya operator seluler yang perkembangannya tidak jelas, sulit merebut pasar pelanggan, padahal investasi yang telah ditanamkan cukup besar.
"Meski begitu, kecil kemungkinannya akan ada perusahaan seluler yang tutup. Yang lebih mungkin dilakukan adalah merger sesama operator," tambahnya pada acara yang diawali rekreasi rafting menelusuri alur sungai sejauh 11 kilometer di Tukad Ayung. (ANTARA)
Editor: Suryanto | Rangga
[AntaraNews] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !