WartaTubandotcom , TUBAN - Sebanyak 79 mortir yang diduga peninggalan Jepang ditemukan di wilayah Palang. Satu diantara mortir malah meledak dan melukai Januar Santoso (24), warga Desa Glodok, Kecamatan Palang, Tuban, Jumat (13/7).
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Januar Santoso bekerja pada Sungkono seorang pengepul barang bekas di wilayah tersebut. Mortir-mortir itu dibelinya dari nelayan setempat untuk diambil besinya. Nah, saat Januar Santoso menggergaji salah satu mortir untuk diambil besinya malah meledak dan melukainya. Bahkan, rumah yang dijadikan penyimpanan mortir itu juga merusakkan dinding rumah tersebut.
“Mortir itu meledak dan mengenai kaki korban. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, karena kedua kaki korban patah,” terang sejumlah warga Glodok.
Kenekatan korban menggergaji mortir itu karena korban tidak menyangka jika mortir yang berbentuk kerucut itu masih aktif. Selain itu, korban sudah terbiasa melakukan tugasnya ketika mendapatkan barang yang sama dari nelayan.
“Mortir itu digergaji secara manual dan tiba-tiba meledak,” ungkap Nur Amin warga setempat.
Peristiwa itu langsung dilaporkan ke petugas kepolisian. Usai mendapat laporan petugas Polres Tuban langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan bersama tim Labfor Polda Jatim.
“Kita sudah mengamankan lokasi ledakan, dan sudah disisir tim keamanan, dilokasi berhasil ditemukan 78 sisa mortir. Beruntung saat meledak tidak memicu mortir lain meledak, sehingga ledakan tidak bertambah parah. Sementara ini pemilik barang Yakni Sungkono kita amankan untuk dimintai keterangan,” ungkan Kapolres Tuban AKBP Awang Joko Rumitro. (kim)
Editor: Rangga
[Kotatuban] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Januar Santoso bekerja pada Sungkono seorang pengepul barang bekas di wilayah tersebut. Mortir-mortir itu dibelinya dari nelayan setempat untuk diambil besinya. Nah, saat Januar Santoso menggergaji salah satu mortir untuk diambil besinya malah meledak dan melukainya. Bahkan, rumah yang dijadikan penyimpanan mortir itu juga merusakkan dinding rumah tersebut.
“Mortir itu meledak dan mengenai kaki korban. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, karena kedua kaki korban patah,” terang sejumlah warga Glodok.
Kenekatan korban menggergaji mortir itu karena korban tidak menyangka jika mortir yang berbentuk kerucut itu masih aktif. Selain itu, korban sudah terbiasa melakukan tugasnya ketika mendapatkan barang yang sama dari nelayan.
“Mortir itu digergaji secara manual dan tiba-tiba meledak,” ungkap Nur Amin warga setempat.
Peristiwa itu langsung dilaporkan ke petugas kepolisian. Usai mendapat laporan petugas Polres Tuban langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan bersama tim Labfor Polda Jatim.
“Kita sudah mengamankan lokasi ledakan, dan sudah disisir tim keamanan, dilokasi berhasil ditemukan 78 sisa mortir. Beruntung saat meledak tidak memicu mortir lain meledak, sehingga ledakan tidak bertambah parah. Sementara ini pemilik barang Yakni Sungkono kita amankan untuk dimintai keterangan,” ungkan Kapolres Tuban AKBP Awang Joko Rumitro. (kim)
Editor: Rangga
[Kotatuban] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !