WartaTubandotcom , Serpong, Tangerang - Pengendara sepeda motor perlu makin hati-hati. Data resmi menunjukkan setiap tahun 36 ribu pengemudi sepeda motor di Indonesia tewas dalam kecelakaan.
"Jumlah pengendara yang tewas dalam kecelakaan sepeda motor di Indonesia sebanyak 36.000 pertahun. Itu yang tercatat, bagaimana yang tidak," kata Kepala Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu di Serpong, Tangerang, Minggu.
Jusri mengemukakan hal itu dalam pelatihan safety riding. Dia mengutip adan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Amerika Serikat (NTHSA) yang menyebut pengemudi sepeda motor memiliki peluang kecelakaan 39 kali lebih tinggi dibandingkan kendaraan lainnya.
Dia mengemukakan berkendara yang aman bagi pengguna sepeda motor adalah terlebih dulu memeriksa roda, ban, tekanan angin, kontrol, lampu, listrik, oli, sasis dan kaca spion.
Jusri mengingatkan pengendara juga harus memakai perlengkapan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang dan sepatu. "Helm gunakan yang full face, minimum open face," katanya.
Pengendara juga harus memperhatikan posisi duduk yang ergonomis dengan posisi tangan menekuk 135 derajat.
Posisi duduk yang tegak membuat beban tidak bertumpu pada punggung dan posisi tangan yang menekuk bisa menyerap tekanan ketika melewati jalan berlubang.
Yang paling penting, pandangan mata harus fokus kedepan untuk mengawasi kondisi jalan.
"Jangan sampai tatapan mata melihat bawah atau jalan karena akan mengganggu keseimbangan," katanya.
Jika kondisi lingkungan dan cuaca tidak mendukung pandangan seperti kondisi malam hari, hujan atau berkabut, sebaiknya menunda perjalanan.
Dia juga mengingatkan "fokus mata manusia ada batasannya. Siasati dengan menggerakan mata setiap dua detik untuk menganalisa keadaan sekelilingnya. Jika mata lelah, istirahatlah," katanya. (adm)
Editor: Aditia Maruli | Rangga
[AntaraNews] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
"Jumlah pengendara yang tewas dalam kecelakaan sepeda motor di Indonesia sebanyak 36.000 pertahun. Itu yang tercatat, bagaimana yang tidak," kata Kepala Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu di Serpong, Tangerang, Minggu.
Jusri mengemukakan hal itu dalam pelatihan safety riding. Dia mengutip adan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Amerika Serikat (NTHSA) yang menyebut pengemudi sepeda motor memiliki peluang kecelakaan 39 kali lebih tinggi dibandingkan kendaraan lainnya.
Dia mengemukakan berkendara yang aman bagi pengguna sepeda motor adalah terlebih dulu memeriksa roda, ban, tekanan angin, kontrol, lampu, listrik, oli, sasis dan kaca spion.
Jusri mengingatkan pengendara juga harus memakai perlengkapan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang dan sepatu. "Helm gunakan yang full face, minimum open face," katanya.
Pengendara juga harus memperhatikan posisi duduk yang ergonomis dengan posisi tangan menekuk 135 derajat.
Posisi duduk yang tegak membuat beban tidak bertumpu pada punggung dan posisi tangan yang menekuk bisa menyerap tekanan ketika melewati jalan berlubang.
Yang paling penting, pandangan mata harus fokus kedepan untuk mengawasi kondisi jalan.
"Jangan sampai tatapan mata melihat bawah atau jalan karena akan mengganggu keseimbangan," katanya.
Jika kondisi lingkungan dan cuaca tidak mendukung pandangan seperti kondisi malam hari, hujan atau berkabut, sebaiknya menunda perjalanan.
Dia juga mengingatkan "fokus mata manusia ada batasannya. Siasati dengan menggerakan mata setiap dua detik untuk menganalisa keadaan sekelilingnya. Jika mata lelah, istirahatlah," katanya. (adm)
Editor: Aditia Maruli | Rangga
[AntaraNews] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !