WartaTubandotcom , Miranshah - Serangan pesawat tak berawak AS terhadap sebuah kompleks bangunan militan di daerah suku Pakistan menewaskan sembilan orang dan mencederai tiga lain, Jumat malam, kata sejumlah pejabat keamanan.
Pesawat tanpa awak itu menembakkan dua rudal ke bangunan tersebut, yang terletak di desa Datta Khel, sekitar 35 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di kawasan suku Waziristan Utara, dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata mereka.
"Pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal. Sedikitnya sembilan militan tewas dan tiga orang cedera," kata seorang pejabat keamanan senior di Peshawar kepada AFP.
Dua pejabat keamanan lain di Miranshah mengkonfirmasi serangan tersebut.
Datta Khel dianggap sebagai sebuah markas Hafiz Gul Bahadur, seorang komandan Taliban yang dituduh mengirim gerilyawan ke seberang perbatasan untuk memerangi pasukan NATO di Afghanistan.
Serangan serupa terhadap kawasan itu pada Minggu menewaskan enam militan.
Serangan pesawat tak berawak menewaskan 15 militan di Waziristan Utara pada 4 Juni. Korban yang tewas mencakup tokoh senior Al Qaida Abu Yahya al-Libi, kata beberapa pejabat AS.
Lebih dari sepuluh serangan pesawat tak berawak dilaporkan di Pakistan sejak 23 Mei dan serangan pada 4 Juni merupakan yang paling mematikan sejak 18 Taliban Pakistan tewas pada 16 November 2011.
Waziristan Utara, yang terletak di kawasan suku semi otonomi di Pakistan, adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Serangan-serangan pesawat tak berawak AS merupakan penghalang utama bagi perbaikan hubungan antara Pakistan dan AS, yang memburuk tahun lalu karena operasi komando AS yang menewaskan Osama bin Laden di dalam wilayah Pakistan dan serangan udara NATO di dekat perbatasan dengan Afghanistan yang menewaskan 24 prajurit Pakistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)
Editor: B Kunto Wibisono | Rangga
[Antaranews.com] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
Pesawat tanpa awak itu menembakkan dua rudal ke bangunan tersebut, yang terletak di desa Datta Khel, sekitar 35 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di kawasan suku Waziristan Utara, dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata mereka.
"Pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal. Sedikitnya sembilan militan tewas dan tiga orang cedera," kata seorang pejabat keamanan senior di Peshawar kepada AFP.
Dua pejabat keamanan lain di Miranshah mengkonfirmasi serangan tersebut.
Datta Khel dianggap sebagai sebuah markas Hafiz Gul Bahadur, seorang komandan Taliban yang dituduh mengirim gerilyawan ke seberang perbatasan untuk memerangi pasukan NATO di Afghanistan.
Serangan serupa terhadap kawasan itu pada Minggu menewaskan enam militan.
Serangan pesawat tak berawak menewaskan 15 militan di Waziristan Utara pada 4 Juni. Korban yang tewas mencakup tokoh senior Al Qaida Abu Yahya al-Libi, kata beberapa pejabat AS.
Lebih dari sepuluh serangan pesawat tak berawak dilaporkan di Pakistan sejak 23 Mei dan serangan pada 4 Juni merupakan yang paling mematikan sejak 18 Taliban Pakistan tewas pada 16 November 2011.
Waziristan Utara, yang terletak di kawasan suku semi otonomi di Pakistan, adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Serangan-serangan pesawat tak berawak AS merupakan penghalang utama bagi perbaikan hubungan antara Pakistan dan AS, yang memburuk tahun lalu karena operasi komando AS yang menewaskan Osama bin Laden di dalam wilayah Pakistan dan serangan udara NATO di dekat perbatasan dengan Afghanistan yang menewaskan 24 prajurit Pakistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)
Editor: B Kunto Wibisono | Rangga
[Antaranews.com] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !