WartaTubandotcom , Teknologi garis gawang akan digunakan Liga Inggris musim mendatang, setelah Federasi Sepakbola Internasional (IFAB) menyetujui dua teknologi garis gawang, awkEye dan GoalRef di Zurich, Jumat WIB.
Seperti dikutip skysports.com, Liga Inggris akan membicarakan penerapan ini dengan dua pemilik teknologi garis gawang dan HawkEye menyanggupi untuk memasok teknologi ini kepada 20 klub.
Sekretaris asosiasi sepakbola Inggris Alex Horne mengungkapkan sistem HawkEye telah terpasang di stadion Wembley untuk uji coba sejak bulan lalu dan bisa dipakai untuk FA Cup dan pertandingan Inggris lainnya di Wembley.
"Sangat mungkin untuk mengenalkan sistem ini pada pertengahan musim. Kami memang sudah memiliki sistem HawkEye di Wembley, tapi sistem ini perlu dikalibrasi dan dipastikan bekerja dengan baik," ungkap Horne.
"FA Cup adalah saat untuk mengeluarkan keputusan kami. Mungkin pada semifinal atau final FA Cup, kami akan memakainya dan saya pikir ini bukan keputusan kontroversial," tambahnya.
Presiden FIFA Sepp Blater mengakui ia telah mengubah pendiriannya soal penerapan teknologi garis gawang setelah insiden gol Frank Lampard pada laga Inggris melawan Jerman pada Piala Dunia 2010.
Ditambah insiden serupa pada Piala Eropa 2012 saat tendangan pemain Ukraina Marco Devic dianulir, padahal bola sudah melewati garis gawang.
"Bagi saya, sebagai presiden FIFA, apa yang terjadi di Afrika Selatan merupakan bukti. Saya harus berterima kasih kepada Lampard. Saya benar-benar kecewa dengan apa yang terjadi saat itu. Butuh waktu satu hari untuk membuat saya bereaksi. Dan ini terjadi lagi di Ukraina," ungkap Blatter.
Namun Blatter berkeras, apapun yang terjadi, tak ada sistem untuk melihat tayangan ulang atau sistem tekonologi lainnya guna memutuskan offside, pelanggaran, atau diving.
"Selain teknologi garis gawang, dunia sepakbola harus terus berpegang pada apa yang diputuskan manusia (wasit)," tambahnya.
Pendapat Blatter ini diamini Horne. "Teknologi garis gawang adalah awal dan akhir. Tidak ada yang akan berpikir teknologi lainnya akan mengintervensi permainan sepakbola."
Teknologi garis gawang akan pertama kali digunakan FIFA pada Piala Dunia Antarklub di Jepang, Desember nanti, dengan masing-masing sistem dipasang pada dua stadion. Kemudian sistem ini juga akan dipasang pada Piala Konfederasi dan Piala Dunia 2014 di Brazil.
(feb)
Editor: Jafar M Sidik | Rangga
[Antaranews.com] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
Seperti dikutip skysports.com, Liga Inggris akan membicarakan penerapan ini dengan dua pemilik teknologi garis gawang dan HawkEye menyanggupi untuk memasok teknologi ini kepada 20 klub.
Sekretaris asosiasi sepakbola Inggris Alex Horne mengungkapkan sistem HawkEye telah terpasang di stadion Wembley untuk uji coba sejak bulan lalu dan bisa dipakai untuk FA Cup dan pertandingan Inggris lainnya di Wembley.
"Sangat mungkin untuk mengenalkan sistem ini pada pertengahan musim. Kami memang sudah memiliki sistem HawkEye di Wembley, tapi sistem ini perlu dikalibrasi dan dipastikan bekerja dengan baik," ungkap Horne.
"FA Cup adalah saat untuk mengeluarkan keputusan kami. Mungkin pada semifinal atau final FA Cup, kami akan memakainya dan saya pikir ini bukan keputusan kontroversial," tambahnya.
Presiden FIFA Sepp Blater mengakui ia telah mengubah pendiriannya soal penerapan teknologi garis gawang setelah insiden gol Frank Lampard pada laga Inggris melawan Jerman pada Piala Dunia 2010.
Ditambah insiden serupa pada Piala Eropa 2012 saat tendangan pemain Ukraina Marco Devic dianulir, padahal bola sudah melewati garis gawang.
"Bagi saya, sebagai presiden FIFA, apa yang terjadi di Afrika Selatan merupakan bukti. Saya harus berterima kasih kepada Lampard. Saya benar-benar kecewa dengan apa yang terjadi saat itu. Butuh waktu satu hari untuk membuat saya bereaksi. Dan ini terjadi lagi di Ukraina," ungkap Blatter.
Namun Blatter berkeras, apapun yang terjadi, tak ada sistem untuk melihat tayangan ulang atau sistem tekonologi lainnya guna memutuskan offside, pelanggaran, atau diving.
"Selain teknologi garis gawang, dunia sepakbola harus terus berpegang pada apa yang diputuskan manusia (wasit)," tambahnya.
Pendapat Blatter ini diamini Horne. "Teknologi garis gawang adalah awal dan akhir. Tidak ada yang akan berpikir teknologi lainnya akan mengintervensi permainan sepakbola."
Teknologi garis gawang akan pertama kali digunakan FIFA pada Piala Dunia Antarklub di Jepang, Desember nanti, dengan masing-masing sistem dipasang pada dua stadion. Kemudian sistem ini juga akan dipasang pada Piala Konfederasi dan Piala Dunia 2014 di Brazil.
(feb)
Editor: Jafar M Sidik | Rangga
[Antaranews.com] COPYRIGHT © Warta Tuban 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !